Beginner Tips: Portrait Photography

Foto portrait atau foto wajah pasti adalah kegiatan yang paling banyak kita lakukan kalau sudah memegang kamera (entah itu kamera digital atau kamera ponsel). Nggak bisa dipungkiri, selain objek manusia sering dijumpai dan menarik untuk difoto, fotografi portrait juga sangat mudah dilakukan. Berikut ini ada beberapa tips sederhana untuk komposisi foto portrait yang sempurna untuk anda. Simak yuk!
1. HEADROOM
Perhatikan headroom. Headroom adalah ruang antara bagian atas kepala subjek dan bagian tepian frame. Kalau bisa sih, jangan terlalu banyak ruang kosong di atas kepala, agar dapat jarak yang pas untuk foto portrait.
Bahkan kalau mau memotong bagian atas kepala subjek juga boleh, agar di frame portrait terlihat full, bagian kepala bisa di-crop sedikit. Atau anda juga bisa berjalan mendekat atau melakukan zoom in untuk mengisi gambar dengan wajah, baik orientasi portrait maupun landscape, keduanya juga bisa.
2. POSISIKAN MATA SUBJEK
Mata merupakan daerah sentral fotografi portrait karena sorot mata bisa bercerita, beda dengan bagian tubuh lain.
Memang salah satu bagian tubuh yang mampu bercerita dan memegang peranan penting dalam setiap fotografi portrait adalah mata. Kita juga bisa membuat efek kreatif selain hanya mata subjek melihat ke arah lensa, seperti melihat ke arah lain, baik sedikit ke kiri kekanan maupun ke bawah.
Perhatikan posisi mata subjek. Karena mata menjadi titik fokus foto portrait dan kebanyakan orang akan melihat mata pada foto portrait. Seperti foto di atas, anda pasti terfokus pada mata kan? :)
Cobalah foto portrait full frame seperti di atas kalau anda ingin orang lain melihat mata subjek secara fokus. Dan pastikan agar mata subjek tetap berada di sepertiga bagian dari frame (mengikuti rule of third).
3. EKSPRESI DALAM CANDID
Yang namanya candid, sudah pasti kita sebagai fotografer kalau mau mengambil foto subjek harus tanpa sepengetahuan subjek ya?
Foto candid memang sebaiknya subjek foto tidak menyadari bahwa ia sedang difoto. Kenapa? Kita bisa lihat dari foto diatas. Ada ekspresi yang keluar secara alami, tidak dibuat-buat, spontan dan hal itu sangat indah untuk foto portrait. Subjek pun juga merasa bisa menjadi dirinya sendiri yang apa adanya.
Salah satu poin penting untuk mendapatkan foto portrait adalah anda harus bisa melihat ekspresi natural subjek yang difoto.
4. PENEMPATAN CAHAYA
Foto portrait yang bagus adalah foto yang terang dan jelas? Belum tentu juga. Dan pencahayaan yang bagus untuk foto portrait memang berasal dari cahaya murni misalnya cahaya matahari. Ada beberapa teknik pencahayaan yang bisa anda lakukan dengan sangat mudah, nggak perlu repot-repot kok.
HIGH KEY LIGHTING
Biasanya teknik pencahayaan yang sering dilakukan adalah high key lighting. High key lighting adalah teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih.
Kalau anda melihat foto disamping ini, kesannya bersih, putih, suci, lembut. Bukan begitu?
Sekarang tergantung anda, mungkin anda ingin memotret subjek dengan karakter ceria, happy atau yang bagaimana. Atau anda ingin memotret sebuah produk dengan high key lighting? Bisa juga.
LOW KEY LIGHTING
Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik high-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya, kalau foto low key pencahayaan sangat minim. Foto portrait ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Anda boleh menggunakan satu jenis lampu untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.
SPLIT LIGHTING
Kalau anda suka foto portrait yang agak drama, tajam dan tetap keren, anda bisa lakukan teknik split lighting. Split lighting adalah teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto.
Seperti foto disamping, hasil foto subjek terlihat separuh karena cahaya hanya berasal dari salah satu sisi. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto yang dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter subjek dan sebagainya.
BUTTERFLY LIGHTING
Lighting jenis butterfly ini cukup keren kalau anda ingin menonjolkam sisi kecantikan wajah subjek dengan memberi lighting utama di atas subjek.
Dengan begitu akan muncul bayangan dibawah hidung, dan menyerupai bentuk kupu-kupu.
Butterfly lighting ini cocok untuk foto kosmetik, kecantikan, dsb. Terlihat kan foto disamping ini selain matanya tajam, aura kecantikannya jadi muncul tegas karena butterfly lighting.
5. MEMOTRET LEBIH DARI 2 ORANG / KELOMPOK
Untuk sebuah fotografi portrait tidak melulu kita harus memotret satu orang subjek. Anda bisa melakukannya kepada 2 orang subjek atau lebih (biasanya disebut foto kelompok), atau foto banyak orang misalnya: family portrait. Ada banyak ide yang bisa anda lakukan kalau anda ingin memotret keluarga.
Memotret banyak orang menurut saya memang agak sedikit berat, ya. Why? Kita sebagai fotografer pasti harus bisa tegas dan bersikap seolah kita ini adalah director yang akan mengatur bagaimana hasil family portrait ini akan bagus di hasil akhirnya. That’s right! Kita harus mengatur dan memastikan agar semua mata dalam foto satu keluarga ini bisa fokus melihat ke kamera.
Tapi akan lebih keren lagi kalau anda memotret secara candid moment yang ada pada foto di bawah ini.
Entahlah apa yang lagi dibicarakan sama subjek ayah dan anak di portrait ini. Mereka terlihat seru sekali ya? Tertawa, bercanda, sampai yang melihat juga jadi ingin senyum bahkan tertawa. Hehe… What a lovely shot!
Dan salah satu tujuan foto portrait berkelompok (candid) adalah bisa menceritakan sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh foto tersebut. Kalau dari foto di atas sih, rasanya membuat haru dan bisa menimbulkan rasa sayang yang lebih terhadap sosok yang kita cintai.
Oh ya, ada satu hal yang sepele tapi cukup penting dalam foto berkelompok, yaitu… Sebaiknya kalau anda memotret dua atau 3 subjek atau lebih, arahkan kepala subjek untuk saling berdekatan. Kenapa?
Foto kepala subjek yang berdekatan membuat foto terlihat sangat bagus dan tidak kaku. Portrait itu seolah memberi pesan bahwa ada hubungan atau kedekatan antara para subjek dan they’re really looks great. Ya kan? Coba bayangkan kalau foto portrait sebuah kelompok itu ada jarak? Wah, akan terlihat kaku ya. Hehe… Tapi kembali lagi, sebagai fotografer, anda bebas bereksperimen terhadap apa yang ingin ada foto.
So, are you ready to the next level of photography? Please leave a comment ya untuk artikel ini, dan subscribe supaya anda tau update-update dari PlazaKamera.com !