DJI Spark VS Mavic Pro: Kelebihan dan Kekurangan

DJI baru-baru ini menarik perhatian dengan merilis drone mungil yang dinamai Spark. Menjadi drone besutannya yang paling kecil dan ditujukan untuk selfie, fans DJI tentunya bertanya-tanya seberapa worth it dibanding seri lainnya.

Salah satu yang kerap dibandingkan adalah dengan Mavic Pro.

Wah, apakah perbandingannya tidak bagaikan langit dan bumi?

Well, banyak yang membuat review Spark dibandingkan dengan Mavic Pro bukan tanpa alasan. Mungkin dari jadwal release yang beredekatan, atau bentuk yang relatif kembar, dan ukuran yang sama-sama kecil. Di luar semua itu, meski terkesan remeh, Spark rupanya memiliki performa mirip-mirip dengan Mavic Pro yang harganya jauh lebih mahal.

Perbandingan mencolok pertama tentunya adalah harga. Spark dibanderol USD 499 sedangkan Mavic Pro USD 999. Tentunya ada harga, ada rupa kan?

 

Bodi Spark vs Mavic Pro

Kedua, bentuk Spark yang merupakan versi mini Mavic Pro. Spark berbobot 300 gram sedangkan Mavic dua kali lipatnya. Spark memiliki bentang diagonal 170mm sedangkan Mavic juga dua kali lipatnya yaitu 335mm.

Meski mirip saat dibentangkan namun Spark berbeda dengan Mavic Pro saat dilipat. Digadang-gadang compact, toh bodi Spark saat dilipat tidaklah praktis. Tonjolan keempat baling-balingnya membuat was-was saat menaruhnya di tas atau kantong. Berbeda dengan Mavic yang benar-benar berbentuk kotak saat dilipat sehingga aman dimasukkan tas.

 

Keuntungan bodi mungil Spark

Meski bikin was-was saat dibawa, DJI Spark memiliki sisi plus dari bodinya yang mungil itu. Jika Mavic Pro mencolok dengan ukurannya yang besar maka Spark lebih simpel. Spark cocok untuk anda yang ingin menerbangkan drone di tempat sempit atau tidak mengganggu atau menarik perhatian orang lain.

 

Kamera

Membeli drone bisa dibilang membeli kameranya. Meski ditujukan untuk selfie yang praktis, kamera yang dimiliki Spark tidaklah buruk. Bahkan bisa dibilang mampu bersaing dengan kamera Mavic Pro.

Kualitas kamera Spark sudah 12MP sedangkan Mavic Pro dibekali kualitas yang lebih-lebih dikit yakni 12.35MP. Nah, yang bikin takjub adalah meskipun Spark ditujukan untuk kalangan umum, Si Mungil sudah memiliki ukuran sensor yang sama dengan DJI Mavic yang notabene untuk profesional, yakni 1/2.3″ (CMOS).

ProUntuk perekaman video, Spark bisa merekam kualitas 1080P dengan kecepatan 24 Mbps. Tentunya ini lumayan lah dibanding Mavic Pro yang bisa merekam 4K dengan kecepatan 60 Mbps meski sama-sama 30 fps.

 

Kualitas rekaman video

Ada harga, ada rupa tampaknya terlihat saat merekam video. Meski gerakannya sama-sama smooth, keduanya memiliki perbedaan mencolok sesuai dengan kualitas yang dibawanya. Mavic Pro tentunya jauh lebih tajam, detil dan memiliki warna yang lebih hidup dibanding Spark.

Baca juga :   Perbandingan Drone DJI Mavic Pro VS GoPro Karma

Seperti yang dapat dilihat pada foto capture di bawah ini.  Gambar yang ditangkap Mavic Pro masih memperlihatkan detil, sedangkan Spark tampak lebih dominan shadow-nya. Spark tidak terlalu mengesankan untuk perekaman di low light yang menjadi andalan Mavic Pro.

Tapi jangan lantas memberikan nilai minus pada Spark, karena dia memiliki keunggulan di sisi menjepret foto lho!

 

Kualitas jepretan foto Spark vs Mavic Pro

Bagaimanapun Spark adalah drone baru yang tentunya dibenami teknologi yang tak dimiliki drone DJI lainnya. Keunggulan itu ada pada fitur ShallowFocus. Dengan mode tersebut, anda bisa menghasilkan foto bokeh alias foto dengan depth of field sempit (seperti mode portrait pada iPhone).

Selain itu juga ada 2 mode Pano yang baru untuk mengambil foto panorama secara otomatis. Mode pertama untuk menjepretnya secara vertical sedangkan satunya lagi untuk horizontal. Menariknya, mode tersebut bisa digunakan bersamaan dalam format grid untuk membuat foto panorama yang lebih luas dan detil.

Meski begitu bukan berarti Mavic Pro payah lho urusan memotret!

Sebagai drone untuk professional, Mavic Pro jelas lebih unggul dari segi output pemotretan. Dengan kualitas 12.35MP dan lensa f /2.2 setara 35mm dan shutter speed mulai dari 8 seconds hingga 1/8000s yang tentunya memuaskan para professional.

Sedangkan hasil jepretan Spark “hanya” 12MP dalam format JPEG. Sementara Mavic Pro bisa menjepret dalam format JPEG dan DNG. Jenis format yang biasa digunakan professional untuk menghasilkan foto lebih detil.

 

DJI Spark tanpa remote control

Menerbangkan drone tanpa remote control rasanya kurang afdol, tapi begitulah DJI Spark. Anda cukup menekan tombol power untuk menerbangkannya dengan mengarahkannya dulu ke wajah Anda sebelum terbang. Anda juga tinggal menggunakan anggota tubuh untuk menggerakkan Spark. Bahkan untuk menjepret pun hanya butuh lambaian tangan Anda.

Inilah yang tidak ada pada Mavic Pro. Meski bisa jadi bakal diaplikasikan pada Mavic Pro 2 di masa mendatang jika berhasil dengan baik di Spark.

 

Keunggulan Mavic Pro

Sudah mengulik tentang Spark, lalu apa keunggulan Mavic Pro dibandingkan adik kecilnya itu?

Patut dicatat, Mavic Pro ditujukan untuk orang yang serius di bidang fotografi dan videografi tapi tidak berpengalaman dengan drone. Ini berbeda dengan Spark yang menjadi drone entry-level alias bisa jadi tester menjajal DJI yang tersohor dengan harga ramah di kantong.

Baca juga :   Kenalan Dulu Dengan Fitur & Spesifikasi DJI Tello

 

Jangkauan lebih luas dan controller yang lebih baik

Spark sebenarnya juga punya remote control yang dapat dibeli dengan harga paket. Controllernya mirip-mirip dengan milik Mavic Pro tapi perbedaan mencolok adalah keberadaan Ocusync.

Remote Control DJI Spark

Ocusync adalah teknologi komunikasi yang hanya disematkan pada drone kelas premium DJI. Tentunya Mavic Pro memiliki Ocusync. Dengan fitur tersebut, penerbang bisa melakukan komunikasi wireless memakai DJI Goggles, memberikan kontrol maksimal, range-nya jadi lebih luas, lantensi lebih rendah dan opsi tambahan lainnya seperti streaming video 1080p.

Remote control Mavic juga memiliki LCD terang yang menampilkan semua informasi kritis penerbangan seperti kecepatan, altitude, jarak dari rumah, baterai dan lain sebagainya.

Remote Control DJI Mavic Pro

 

Fitur menghindari rintangan yang lebih baik

Sama-sama diberi fitur obstacle avoidance, Mavic Pro tentunya dibekali yang lebih mumpuni karena kemampuan terbangnya lebih baik. Mavic Pro menggunakan dua kamera RGB yang menyuplai peta halang rintang dengan resolusi lebih tinggi. Sehinga halangan kecil di jarak jauh pun bisa terdeteksi.

Sedangkan Spark dibekali fitur obstacle avoidance dengan sensor berbeda yaitu hanya infrared yang mendeteksi halang rintang dalam resolusi rendah.

 

Terbang lebih lama dan cepat

Salah satu alasan membeli drone tentunya mempertimbangkan durasi terbangnya bukan?

Untuk urusan itu, Mavic Pro tentu jawaranya dibanding Spark. Dengan durasi terbang 27 menit, penerbang Mavic bisa dengan leluasa nge-shot lebih banyak dan bisa berkreasi. Sedangkan Spark hanya bisa terbang 16 menit.

Bahkan dengan ukuran Mavic yang compact, bisa terbang dengan kecepatan 40 Mph dalam Sport mode. Dengan fitur obstacle avoidance-nya, Mavic juga masih bisa ngebut dengan kecepatan 22Mph lho!

 

DJI Spark vs Mavic Pro, mana yang sebaiknya dibeli?

Keputusan untuk membeli yang mana, tentunya itu kembali pada kebutuhan dan apa yang anda harapkan dari drone tersebut.

Spark memang unggul di kepraktisan dan kemudahan (mungkin juga harga) penggunaan, namun bukan berarti Mavic sulit. Sebagai drone untuk professional, Mavic termasuk mudah penggunaannya dengan interface yang membantu dan remote control-nya.

Mau pilih yang mana?

Ya tinggal cari yang buat main-main atau profesional? Gitu aja, hehe…

 

Video comparison DJI Spark vs Mavic Pro

 

Ikutan Pre-Order sekarang yuk!

Sumber:

https://myfirstdrone.com/spark/dji-spark-vs-mavic-pro-mavic-pro-worth-upgrade/

4 comments

  1. Kalo Phantom 3 standart vs Spark.. Mendinga mana ya??

  2. Patriot Widodo

    kan sekarang Phantom 3 Standard sudah tidak diproduksi lagi kak. Jadi untuk ketersediaan support dan accs ke depannya masih mendingan DJI Spark

Leave a Reply
Chat

Klik Tombol di bawah ini
untuk Chat

Jam Operasional 09:00 - 22:00